
SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA PEKON PUJIHARJO
LATAR BELAKANG SEJARAH
Pujiharjo awalnya merupakan sebuah pedukuhan sejak tahun 1930 yang di pimpin oleh seorang Kami tua dan di bantu oleh seorang Kepala Dusun dalam kepemerintahan , yang diberi kewenangan untuk menjalankan roda pemerintahan di Butulan sebuah nama yang di sandang oleh Pekon Pujiharjo saat itu, sejarah Butulan sendiri mempunyai arti dan magna dengan sejarah yang panjang .
Sumber infomasi ini yang kami peroleh dari Bapak SUMO WIJOYO, yang notabennya sebagai sejarawan Pujiharjo yang saat ini juga menjadi sesepuh Pekon Pujiharjo telah memaparkan secara singkat tentang sejarah Butulan menjadi Pujiharjo.
Pada tahun 1930 Negara Idonesia masih dibawah pemerintahan kolonial Belanda, pada saat itu pula kolonial belanda mentrasmigrasikan penduduk dari Pulau jawa menuju ke Pulau lain diantara ke Pulau Sumatera dengan cara transmigrasi amprah, dengan tujuannya untuk mengambil potensi sumber daya alam Indonesia, dengan kehadiran transmigran Penduduk Pulau jawa yang di bawa oleh Pemerintah Belanda ke Butulan pada saat itu ada sekitar 35 KK yang masing-masing bukan dari tramigrasi yang dibiayai oleh pemerintah Belanda sebagian Penduduk ada secara sukarela datang ke Butulan dengan biaya sendiri, dengan potensi sumberdaya manusia yang ada para sesepuh dan pinisepuh mulai mempersiapakan lahana hunian sebagai tempat tinggal yang baru
SEJARAH BUTULAN MENJADI PUJIHARJO
Pada masa itu seorang tranmigran yang berasal dari pulau Jawa tepatnya dari propinsi jawa tengah tahun 1930 Bapak SUKO yang dipercaya dari para pendatang sebanyak 35 KK dituakan dengan jabatan Kami Tua. Dalam pelaksanan tugasnya di bantu oleh seorang Bayan Bernama Bapak SANTARI pada tahun 1930 – 1954. Bersama sama mereka membuka hutan secara berkelompok dengan tujuan yang sama, membuka pemukiman baru bagi tempat tinggal sampai Butul, maka terciptalah tujuan para pendahulu sebuah hutan selesai di buka dan di beri nama Butulan, Butulan sendiri masih merupakan pedukuhan yang pemerintahan Desanya ada di Pagelaran . seiring dengan waktu jabatan Kami Tua yang dijabat Bapak Suko purna Bhakti 24 Tahun , selanjutnya sebagai pengganti jabatan Kami Tua di jabat oleh Bapk SANTARI dan sebagai bayan yang menjabat Bapak TARMUDI masa jabatan pada tahun 1955 – 1958 pergantian kepengurusan suatu Pedukuhan terus berlanjut sesuai dengan tujuan dan cita-cita para sesepuh dan pinisepuh dalam mengupayakan buka hutan untuk tempat tinggal yang baru, telah sampai pada finis batas Dusun maka saat itu Butulan( butul dalam bahasa jawa yang mengandung magna sampai dan mendapat akhiran an yang dapat diartikan selesai ) maka setelah selesai membuka hutan hasil perjuangan dari para pejuang terdahulu mencita – citakan tempat tinggal yang baru akan mendapatkan kemakmuran dan semakin banyak pendatang baru yang masuk ke Butulan menjadi penduduk yang tinggal dan menetap di Butulan pada masa itu, diera tahun 1959 jabatan Kami Tua dijabat oleh Bapak Marsono dan di bantu bayan baru juga yaitu Bapak GIYO, namun Bapak Giyo hanya menjabat 1 tahun , dalam duet kepempinan baru inilah yang membawa perubahan baru mencantumkan sebuah harapan untuk anak cutu mencapai tujuan makmur, dalam kepemipinan Bapak Marsono dan Bapak Giyo merubah nama BUTULAN menjadi PUJIHARJO . nama PUJIHARJO Yang kesemuanya itu mempunyai magna dan mengandung arti besar bagi generasi penerus, kata Pujiharjo sendiri terdiri dari 2 suku kata yaitu puji dan harjo atau rejo ( puji artinya kita wajib mengucapkan syukur pada Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah selesainya tujuan bersama membuka hutan sebagai tempat tinggal dan pemukiman yang baru bagi anak dan cucu, Kemudian Harjo atau rejo dari pengaruh bahasa jawa yang mempunyai arti makmur ) jadi Pujiharjo dapat diartikan ,kita wajib mengucap syukur pada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas kemurahan kemakmuran yang tercurah di bumi ini , dengan selesainya masa jabatan Bapak Bayan Giyo tahun 1959 – 1960 sebagai pendiri Pujiharjo Bapak Bayan di ganti oleh Bapak MARTO WIYONO , masa kepempinan yang baru ini antara duet Bapak Marsono dan Bapak Marto Wiyono juga hanya 1 tahun yaitu 1960 – 1961, .
Selanjutnya Bapak Marsono tetap menjabat Kami tua di dampingi Bayan yang baru yaitu Bapak Sumo wijoyo Duet kepemimpinan ini bertahan hingga 8 tahun, yaitu tahun 1962 -1970 , Bapak Marsono mengakhiri masa tugas jabatan sebagai Kami Tua di gantikan oleh Bapak Sumo Wijoyo,
Tahun 1970 – 1978 masa pemerintahan Pujiharjo dipercayakan pada Bapak Sumo Wijoyo sebagai pendamping Bapak Parmin , silih ganti kepempinan terus berlanjut berjalan seiring dengan waktu pada akhirnya Bapak Sumo Wijoyo menghahiri jabatan sebagai Kami Tua
Tahun 1979 – 1980 timbul kepemimpinan yang baru, yaitu Kami Tua dipercayakan oleh Bapak Suparmin dan Bayan Bapak Suwardi namun hal ini juga tidak berjalan langgeng seperti yang diharapkan oleh masyakat Bapak Suparmin mengakhiri masa jabatannya sebagai Kami Tua denganmasa jabatan hanya 1 Tahun
Tahun 1980 – 1986 seluruh tampo kepemimpinan roda pemerintahan Pujiharjo sepenuhnya di kendalikan oleh Bapak Suwardi , dan hal iniu juga menandai berakhirnya masa jabatan Pemerintahan Kami Tua di pujiharjo, yang selanjutnya di gunakan sampai sekarang .
Tahun 1987 – 1997 Pujiharjo di Pimpin oleh Bapak NGADIMIN selaku Bayan namun dalam hal ini Pak Ngadimin telah di bantu dengan adanya berberapa Ketua Rukun Tangga selaku mitra penggerak roda pemerintahan Dusun Pujiharjo selama 10 tahun
Tahun 1998 – 2012 Dusun Pujiharjo mengalami perubahan kepemimpinan, Kepala Dusun dipilih langsung oleh masyarakat secara demokrasi dengan cara pemilihan umum. Pemungutan suara ini untuk menyampaikan aspirasi masyarakat sebagai bentuk kepedulian memilih langsung calon pemimpin dan bentuk pembelajaran hidup berdemokrasi di Pujiharjo dari pembelajaran ini digunakan sebagai tonggak sejarah setiap memilih calon pimpinan. Musyawarah dan mufakat selalu diutamakan dan di junjung tinggi untuk mengambil keputusan sebagai perwujudan hidup berdemokrasi .
Disamping bentuk pemimpin yang menjalan roda pemerintahan ada juga yang berperan sebagai penggerak masyarakat yang membidangi bidang Reliji namun hal ini khususnya agama islam , walupun di Pujiharjo Penduduknya manyoritas memeluk agama Islam hubungan Toleransi sangat di junjung tinggi saling mendukung setiap program kegiatan disetiap sektor kegiatan yang menjadi keputusan di pekon .
Hubungan antar umuat beragama ditunjukan dengan keharmonisan pemeluk agama yang satu dengan yang lain saling bahu membahu bekerja keras mengisi pembangunan, hal ini menunjuk adanya kehidupan bertoleransi antar umat beragama dan antar agama dengan agama yang ada di Pekon Pujiharjo.
SEJARAH DUSUN MENJADI PEKON
Selama 80 Tahun Dusun Pujiharjo mengiduk di Pekon Induk Pagelaran yaitu sejak tahun 1930 s/d. 2010 setelah Pemerintah menerbitkan Undang – undang No. 24 Tahun 2008 Tentang Desa serta Undang - undang No. 48 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu Propinsi Lampung ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 185 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4932 ) dengan rasa kebersamaan antara Tokoh Masyrakat dan Aparat Dusun serta dukungan dari berbagai Tokoh Pemuda melalaui proses yang panjang cita – cita dan kebersamaan itu terwujud melalui para Panitia pemerkasa Pememekaran Pekon dengan susun Panitia Sebagai berikut :
Penanggung jawab : Kepala Dusun Pujiharjo
Ketua Rukun Tangga ( RT ) se Dusun Pujiharjo
Penasehat : 1. Bpk Sumo Wijoyo
- Bpk Sutikno
Ketua : RASIMIN
Wakil Ketua : WAGIRAN
Sekretaris : SADIMAN
Wakil Sekretaris : LEGIYANTO
Bendahara : BIBIT SAPUTRA
Seksi – seksi :
- Sie Humas :
Koordinator : Surtano
Anggota 1. Karsulo
- Gunawan Wibisono
- Ahmadi
- Sie Perlengkapan
Koordinator : Sarwono
Anggota 1. Teguh
- Darmo Maryoto
- Tris Wanto
- Maryono
- Sie Pemetaan
Koordinator : SARJIMAN
Anggota 1. Supriyono
- Siam Prayitno
- Fathurohman
- Sie Dokumentasi
Koordinator : Sucahyo
Anggota 1. Ahmad Sudarso
Dusun Pujiharjo berdasarkan ajuan proposal yang diajukan oleh Panita Pemekaran telah masuk dalam kreteria menjadi Pekon devinitif hasil dari Verifikasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Pekon (BPM PP ) pada tanggal 12 Maret 2011, dan ditidak lanjuti oleh Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD ) Kabupaten Pringsewu pada tanggal 09 November 2011 .
Pekon Pujiharjo resmi menjadi Pekon Devinitif pada tanggal 15 Desember 2011 dengan No Register Pekon 2027 .
Jabatan Kepala Pekon Pujiharjo setelah resmi menjadi Pekon Devinitif adalah sebagai berikut :